√ Pendekatan Saintifik: Pengertian, Tujuan, dan Langkah Pembelajarannya

  • Admin Catilmu
  • Aug 19, 2021

Pendekatan Saintifik – Mungkin diantara kalian yang masih belum tahu apa itu pendekatan saintifik, pendekatan saintifik merupakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran ini masuk dalam kurikulum 2013. Yang mana kurikulum 2013 ini merupakan sebuah kurikulum yang terintegrasi.

Maksud dari terintegrasi adalah kurikulum yang mengintegrasikan skill, tema, konsep, dan topik dalam bentuk disiplin tunggal, lintas beberapa disiplin ilmu, dan lintas dalam pembelajaran.

Sebelum melanjutkan, yuk baca artikel terkait berikut ini:

Untuk mengetahuinya pendekatan saintifik lebih lanjut yuk langsung ke materinya :

A. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pengertian Pendekatan Saintfik

Pendekatan saintifik merupakan metode pembelajaran yang merujuk pada serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji. Pendekatan saintifik mengadaptasi langkah-langkah ilmiah pada sains, pembelajarannya dapat disamakan dengan proses ilmiah, karena kurikulum 2013 menerapkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran.

Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian harus berbasis bukti pada objek. Yang bisa di observasi, empiris, dan terukur, dengan prinsip nalar yang spesifik. Metode ilmiah merujuk pada teknik investigasi atas beberapa fenomena atau gejala, mendapatkan pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.

Proses pembelajaran ini diarahkan agar para peserta didik bisa merumuskan masalah dengan banyak menanya. Bukan menyelesaikan masalah dengan menjawab saja, proses pembelajaran ini diarahkan untuk berpikir analitis (mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin hanya mendengarkan dan menghafal saja).

Baca ini juga yuk:

B. Pengertian Pendekatan Saintifik Menurut Para Ahli

Beberapa ahli memiliki perbedaan pendapat mengenai pengertian dan definisi pendekatan santifik. Untuk mengetahuinya sebagai berikut :

1. Rusman

Menurut rusman metode pembelajaran ini adalah pendekatan pemebelajaran yang memberikan kesempatan bagi para siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, dan juga meberikan kesempatan bagi para siswa untuk mengaktualisasikan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru.

2. Hosnan

Menurut hosnan metode pembelajaran ini adalah proses pembelajaran yang dibuat supaya para siswa untuk aktif mengkonstruk konsep, hukum, dan prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.

3. Kemendikbud

Menurut kemendikbud pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang menggunakan kaidah keilmuan. Yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan.

C. Tujuan Pendekatan Saintifik

Tujuan dari pendekatan saintifik untuk mengembangkan kamampuan berfikir karakter siswa, membentuk kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara sistematik, menciptakan kondisi pembelajaran supaya para siswa menerapkan belajar itu sebuah kebutuhan, melatih peserta didik untuk mengungkapkan ide-ide, meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan mengembangkan karakter peserta didik.

Tujuan dari pembelajaran ini untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal dan memahami berbagai macam pembelajaran menggunakan langkah-langkah ilmiah. Ditekankan bahwa informasi didapat dari mana dan kapan saja, tidak tergantung kepada guru.

Tujuan metode pembelajaran ini merurut Hosnan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek siswa, khusus kepada kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa.
  2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
  3. Menciptakan perasaan siswa bahwa pembelajaran itu merupakan suatu kebutuhan.
  4. Diperolehnya hasul belajar tingkat tinggi.
  5. Melatih siswa untuk menyampaikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.
  6. Untuk mengembangkan karakter siswa.

D. Prinsip-prinsip Pendekatan Saintifik

Prinsip-prinsip pembelajaran ini sebagai berikut:

  1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, berpusat pada kegiatan aktif siswa secara fisik dan mental dalam membangun makna atau pemahaman suatu konsep, hukum, dan prinsip.
  2. Membentuk pembelajaran student self concept, membangun konsep pembelajaran berdasarkan pengalaman para siswa itu sendiri.
  3. Pembelajaran terhindar dari yang namanaya verbalisme
  4. Memberikan kesempatan untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip kepada siswa.
  5. Pembelajaran untuk mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya.
  6. Pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
  7. Memberikan kesempatan untuk melatih kemampuan dalam berkomunikasi kepada siswa.
  8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi peserta didik dalam struktur kognitifnya.
  9. Pembelajaran melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip.
  10. Pembelajaran melibatkan proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelektual, khususnya kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

E. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Menurut Permendikbud, langkah pembelajaran terdiri dari lima pembelajaran pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau eksperimen, mengasosiasikan atau mengolah informasi, dan yang terakhir yaitu mengkomunikasikan. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Mengamati

Metode ini untuk mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan yang dilakukan dalam proses mengamati meliputi membaca, mendengar, menyimak, melihat tanpa atau dengan alat. Yang dikembangkan dalam kompetensi untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Metode ini berguna bagi rasa penasaran siswa, sehingga proses pembelajaran ini memiliki makna yang sangat tinggi. Dengan metode ini siswa dapat menemukan fakta bahwa ada keterkaitan objek yang di analisis dengan materi yang disampaikan oleh guru.

2. Bertanya

Kegiatan ini bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dapat dipahami dari yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan dari apa yang diamati, dimulai dari pertanyaan yang bersifat faktual sampai yang bersifat hipotetik.

Dengan metode ini para siswa dikembangkan untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Metode bertanya menurut Kemendikbud sebagai berikut :

  1. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian siswa.
  2. Menginspirasi para siswa untuk rajin belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
  3. Menyimpulkan kesulitan belajar para siswa dan menyampaikan untuk mencari solusinya.
  4. Membentukkan tugas dan memberikan kesempatan untuk siswa menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
  5. Menumbuhkan keterampilan para siswa dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
  6. Mendorong kepartisipasiannya para siswa untuk berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik kesimpulan.
  7. Membangun sikap terbuka untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperbanyak kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalan hidup berkelompok.
  8. Membiasakan para siswa untuk spontan dan cepat dalam berpikir, serta sigap dalam merespon pertanyaan yang tiba-tiba muncul.
  9. Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan rasa empati satu sama lain.

3. Mengumpulkan Informasi atau Eksperimen

Dalam kegiatan ini para siswa dikembangkan untuk mengumpulkan informasi atau eksperimen, dan mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan dan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar.

Kegiatan ini berupa eksperimen, membaca sumber lain selain buku, mengamati objek, kejadian, aktivitas, dan wawancara dengan narasumber. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari bertanya.

4. Mengasosiasikan atau Mengolah Informasi

Dalam kegiatan ini berupa pengolahan informasi yang sudah di kumpulkan dari kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari mengamati dan kekegiatan mengumpulkan informasi. Kegiatan ini mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

5. Mengkomunikasikan

Kegiatan ini berupa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kegiatan ini mengembangkan untuk bersikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

F. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Saintifik

Tentunya dalam metode pembelajaran ada kelebihan dan kekurangannya, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut :

1. Kelebihan Pendekatan Saintifik

  1. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif.
  2. Pembelajaran melalui metode ini sangat ampuh dan pribadi karena menguatkan ingatan, pengertian, dan transfer.
  3. Memunculkan rasa senang, sebab tumbuhnya rasa ingin menyelidiki dan berhasil pada siswa
  4. Menyebabkan siswa untuk melibatkan akal dan motivasinya sendiri pada kegiatan belajarnya.
  5. Membantu siswa memperoleh kepercayaan bekerjasama dengan yang lainnya.
  6. Siswa dan guru sama-sama berperan aktif mengeluarkan gagasan.
  7. Menganjurkan siswa untuk berpikir dan bekerja atas kemaunnnya sendiri.
  8. Mendorong siswa untuk berpikir intuisi dan merumuskan hipotesisnya dengan sendiri.
  9. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik.
  10. Keadaan saat belajar menjadi menyenangkan.
  11. Keadaan saat belajar menuju pada pembentukkan manusia seutuhnya.
  12. Meningkatkan tingkat prestasi pada siswa.
  13. Memungkinkan siswa memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
  14. Dapat mengembangkan bakat individu.

2. Kelemahan Pendekatan Saintifik

  1. Tidak memberikan kesempatan untuk berpikir apa yang akan ditemukan.
  2. Pengajaran discovery lebih cocok mengembangkan pemahaman dibandingkan aspek konsep, keterampilan dan emosi dirasa kurang mendapat perhatian.
  3. Harapan dari siswa dan guru menjadi buyar karena sudah terbiasa menggunakan cara yang lama.
  4. Tidak bagus untuk mengajar pada siswa yang jumlahnya banyak karena membutuhkan waktu yang lama untuk memecahkan masalah dan menemukan teori lainnya.
  5. Memunculkan ada kesiapan untuk belajar, bagi siswa yang kurang pintar akan mengalami kesusahan berpikir dan mengungkapkan hubungan antara konsep dengan tertulis atau lisan, sehingga ketika gilirannya akan menjadi frustasi.

Mungkin ini saja artikel mengenai pendekatan saintifik, semoga bermanfaat bagi kalian. Sampai jumpa di artikel beriktunya.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *