Seni Tari: Pengertian, Unsur-Unsur, Jenis, dan Fungsinya (Terlengkap)

  • Admin Catilmu
  • Sep 05, 2021

Pengertian seni tari – Setelah artikel sebelumnya kita membahas mengenai seni rupa, nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai apa itu seni tari? Unsur-unsurnya? Serta lainnya yang masih berkaitan tentang seni tari.

Dalam sejarahnya seni tari yang berada di Indonesia sangat beragam. Seni tersebut biasanya berfungsi untuk mengiringi suatu acara adat, mengiringi acara keagamaan, dan lain sebagainya.

Maka tak heran Indonesia memiliki banyak jenis-jenis tarian daerah dari Sabang sampai Merauke.

Tanpa basa-basi lagi, yuk kita langsung ke pembahasannya. Let’s go

Pengertian Seni Tari

Pengertian Seni Tari
blogkulo.com

Seni tari adalah, suatu seni yang mempelajari unsur-unsur gerakan tubuh berirama yang dilakukan di suatu tempat dan waktu tertentu, untuk menumpahkan suatu perasaan atau menyampaikan pesan moral dari tarian tersebut.

Dalam mempelajari seni tari banyak sekali caranya, mulai dari mendatangi langsung sanggar seni tari, langsung kepada ahlinya, ataupun bisa belajar sendiri dari internet.

Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli

Dalam pendapatnya para ahli mengenai seni tari banyak sekali ragamnya, karena pendapat itu memang dikatakan langsung oleh ahlinya. Berikut beberapa pengertian seni tari menurut para ahli.

Aristoteles (384-322 SM)

Pendapat pertama datang dari sang ahli filsuf Yunani bernama Aristoteles. Menurutnya pengertian seni tari adalah suatu gerakan ritmis yang dapat mendatangkan sebuah karakter manusia saat mereka bergerak.

Curt Sachs (1881-1959)

Pendapat kedua datang dari sang pakar musik kebangsaan Jerman, yang juga memiliki buku mengenai seni tari berjudul Word History of the Dance (1937) bernama Curt Sachs. Menurutnya pengertian seni tari adalah pelafalan jiwa manusia lewat gerakan yang berirama serta mempunyai nilai estetika.

Atik Soepadni (1944)

Pendapat ketiga datang dari sang penulis dalam bidang seni yang aktif sebagai penulis mulai dari tahun 1970 sampai tahun 2000, bernama Atik Soepandi. Menurutnya pengertian seni tari adalah suatu ekspresi jiwa dalam manusia melalui gerakan-gerakan ritmis serta melodi yang indah.

Yulianti Parani (1939)

Pendapat keempat datang dari sang koreografer serta sejarawan yang dilahirkan di Jakarta, bernama Yulianti Parani. Menurutnya, pengertian seni tari adalah gerakan-gerakan ritmis sebagian atau seluruhnya pada tubuh manusia yang terdiri dari pola individual atau pola kelompok serta diiringi ekspresi atau ide-ide tertentu.

Enoch Atmadibrata (1927-2011)

Pendapat kelima datang dari sang pakar seni asal Garut, bernama Enoch Atmadibrata. Menurutnya, pengertian seni tari adalah susunan dari sikap tubuh dalam ruangan berdasarkan irama dan gerakan.

Walter Sorells

Pendapat keenam datang dari sang penulis yang aktif dalam bidang tari dan budaya, bernama Walter Sorells. Menurutnya, pengertian seni tari adalah mengoleng-olengkan anggota tubuh dan anggota lainnya yang dilakukan dengan irama tertentu, ada yang diringi dan ada yang tidak diringi musik.

Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay

Pendapat ketujuh datang dari sang dua pakar seni tari yang bergabung dalam Lomax’s Perfomance Style Project pada tahun 1965. Menurutnya, pengertian seni tari adalah bentuk dari seni ekspresionostis yang menggambarkan reaksi jiwa pada konflik serta masalah di dunia modern.

Judith Lynne Hanna (1936)

Pendapat kedelapan datang dari sang ahli antropologi yang banyak berkontribusi dalam seni serta pengetahuan sosial, bernama Judith Lynne Hanna. Menurutnya, pengertian seni tari adalah sebuah seni plastis pada gerakan visual yang muncul sepintas.

La Meri (1898-1988)

Pendapat kesembilan datang dari sang pakar seni yang mempunyai keahlian dalam tari etnis Amerika, koreografi, serta guru, bernama La Meri. Menurutnya, pengertian seni tari adalah sebuah ekspresi simbolis berwujud lebih tinggi yang perlu diinternalisasikan menjadi bentuk nyata.

Andre Levinson (1887-1933)

Pendapat terakhir datang dari sang jurnalis seni tari berkebangsaan Prancis, bernama Andre Levinson. Menurutnya, pengertian seni tari adalah suatu gerak tubuh yang berkelanjutan lewat ruang yang telah ditentukan sesuai pada ritme tertentu dan mekanisme radar.

Sejarah Seni Tari

Seni tari sendiri memiliki sejarahnya, dahulu seni tari biasanya digunakan untuk mengiringi upacara kerajaan, acara-acara daerah, dan lain sebagainya.

Terlebih dahulu sampai sekarang, tarian dapat digunakan untuk menyambut tamu yang datang. Dan sekarang karena zaman sudah berkembang seni tari biasanya digunakan untuk sebagai hiburan. Berikut ini beberapa sejarah seni tari yang berada di Indonesia.

Sejarah Seni Tari Dalam Era Primitif

Seni tari pada zaman primitif dipercaya sebagai daya yang magis dan juga sakral. Sehingga terdapat tarian hujan, tarian eksorsisme, tarian kebangkitan, dan lain sebagainya yang dilakukan menurut kepercayaan mereka.

Biasanya, seni tari tercipta pada zaman primitif didasari dari meniru gerakan alam serta gerakan makhluk hidup lainnya. Sebagai contoh meniru gerakan binatang yang hendak diburu, kebanyakan tarian di zaman ini dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok.

Sejarah Seni Tari Dalam Era Hindu Buddha

Kemudian bagian dari sejarah seni tari berlanjut di masa penyebaran hindu buddha, sejarah ini dipengaruhi lewat budaya yang dibawa pedagang.

Semenjak era ini, tarian mulai mempunyai patokannnya tersendiri, sebab terdapat literatur mengenai seni tari. Literatur tersebut dibuat oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang mengkaji tentang 64 jenis-jenis gerak tangan mudra.

Sejarah Seni Tari Dalam Era Islam

Sejarah pada era ini, tarian hanya dilakukan oleh orang luar Indonesia serta dilaksanakan pada saat-saat hari raya berlangsung. Lantas perkembangan pada era ini dimulai pada tahun 1755, ketika Kerajaan Mataram Islam terbagi menjadi dua.

Setelah terbelahnya kerajaan ini menjadi dua, mereka mulai memperlihatkan indetitasnya melalui seni tari. Tarian-tarian tersebut dapat menjadikan ciri khas serta identitas dari masing-masing kerajaan.

Sejarah Seni Tari Dalam Era Penjajahan

Dalam era ini seni tari mengalami kemunduran diakibatkan suasana pada saat itu lagi kacau-kacaunya. Tetapi seni tari yang dilakukan dalam istana masih terpelihara dengan baik, dan terkadang hanya dilakukan pada acara-acara penting kerajaan.

Sebagai contoh Tari Prawiroguno yang didasari dari perjuangan rakyat masa penjajahan. Tarian tersebut berasal dari Jawa Tengah yang mana sedang menggambarkan gagahnya prajurit memakai senjata dan tameng untuk alat melindungi diri.

Sejarah Seni Tari Setelah Era Merdeka

Setelah melewati masa-masa penjajahan, yang mana seni tari pada zaman tersebut mengalami kemunduran. Seni tari pada zaman ini berkembang pesat, serta fungsi dari seni akhirnya diberlakukan kembali yang mana sebagai upacara-upacara adat, mengiri acara-acara adat, dan lain sebagainya.

Beragam jenis tarian kemudian bermunculan pada zaman ini, dikarenakan perkembangan yang sangat pesat, dan juga beragam sekolah seni didirikan, serta koreografer-koreografer muda bermunculan.

Unsur-unsur Seni Tari

Seni tari sendiri memiliki berbagai unsur-unsurnya, mulai dari gerak, irama, rasa, dan lain sebagainya. Total ada delapan unsur-unsur seni tari yang perlu anda ketahui, terhitung ketiga unsur utama, yakni wiraga, wirama, dan wirasa, dari delapan unsur-unsur tersebut.

  • Wiraga sebagai gerak.
  • Wirama sebagai irama.
  • Wirasa sebagai rasa.
  • Kostum.
  • Rias.
  • Pola Panggung.
  • Properti.
  • dan pola lantai.

Jenis-jenis Seni Tari

Jenis-jenis Seni Tari
elizato.com

Jenis-jenis seni tari dibedakan menjadi dua bagian, yakni berdasarkan jumlah penarinya dan berdasarkan genre serta alirannya. Berikut jenis-jenisnya.

Berdasarkan Jumlah Penarinya

Dalam jenis ini dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni tari tunggal, berpasangan, serta berkelompokkan. Berikut beberapa bagiannya.

  • Tari Tunggal (Solo)

Tari tunggal biasanya dibawakan dengan satu orang pemain, baik itu laki-laki maupun perempuan.

  • Tari Berpasangan (Duet)

Tari berpasangan merupakan tarian yang dibawakan dengan dua orang secara berpasangan, baik itu laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, ataupun bercampuran.

  • Tari Berkelompok (Group)

Tari berkelompok merupakan tarian yang diperagakan oleh banyak orang atau berkelompok pada suatu grup tertentu.

Berdasarkan Genre dan Alirannya

Kemudian seni tari dibedakan berdasarkan genre dan alirannya mencakup aliran gerakan serta variasi musik yang dibawakan. Aliran-aliran tersebut sebagai berikut.

Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan tarian yang terdapat nilai, filosofi, simbol serta unsur-unsur religius. Maka tak heran, tarian ini merupakan warisan dari leluhur kita dari masa ke masa sejak zaman dahulu, yang wajib kita lestarikan.

Biasanya tarian ini tidak sama sekali adanya perubahan, mulai dari pakaian tari, rias, kostum, serta tarian itu sendiri. Sebab tujuan tersebut supaya untuk menjaga agar tidak hilang dimakan zaman

Tari Tradisional Klasik

Jenis tarian tradisional ini biasanya dikembangkan oleh kalangan bangsawan atau keraton saja. Tarian ini tidak boleh diganti gerakannya, jika tarian tersebut telah dirubah ataupun ditambah, maka bisa mengakibatkan merusaknya nilai sebuah tarian tersebut.

Ciri-ciri jenis tarian ini adalah yang bernuansa anggun serta berwibawa, dan juga jubah ataupun aksesoris yang dipakai oleh penari berkesan mewah. Biasanya tarian ini dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan atau berkebangsaan

Contoh tarian tersebut adalah Tari Bedhaya dari Jawa Tengah, Tari Sang Hyang dari Bali, dan masih banyak lagi.

Tari Tradisional Kerakyatan

Berbeda dengan tari tradisional klasik, tarian ini biasanya dikembangkan oleh rakyat biasa, serta gerakannya tidak terlalu baku. Bahkan bisa dikembangkan dengan gerakan-gerkan lainnya agar lebih menarik.

Biasanya tarian tradisional kerakyatan dilakukan untuk mengiringi upacara perayaan atau sebagai tari pergaulan.

Contoh tarian tersebut adalah Tari Jaipong dari Jawa Barat, Tari Lilin dari Sumatra Barat, dan masih banyak lagi.

Tari Kreasi Baru

Tarian Kreasi baru adalah tarian yang biasanya dikembangkan atau dibuat oleh koreografer atau biasa disebut penata tari. Jenis tarian ini dibagi menjadi dua bagian, yakni tari kreasi baru pola tradisi dan tari kreasi baru pola non tradisi. Berikut beberapa bagiannya.

  • Tari Kreasi Baru Pola Tradisi

Tari ini biasanya ada sentuhan unsur tradisional, mulai dari gerakan, rias serta kostum, iramanya, dan lain-lain. Tarian ini terdapat nilai-nilai tradisi jika diperagakan.

  • Tarian Kreasi Baru Pola non-Tradisi

Tarian ini sebaliknya dengan tari kreasi baru pola tradisi. Bisa dikatakan bahwa tarian ini adalah tarian modern.

Tari Kontemporer

Tari kontemporer merupakan tarian yang dibawakan dengan gerakan-gerakan simbolik, unik, serta mengandung pesan tertentu didalamnya.

Irama dari tarian ini mulai dari menggunakan musik sederhana, orkestra, sampai musik flutyloops, yang terbilang irama tersebut sama uniknya dengan tarian tersebut.

Fungsi Seni Tari

Fungsi Seni Tari
travel.detik.com

Sebagai bentuk kesenian, seni tari tidaklah mungkin jika dibawakan tidak ada fungsinya. Fungsi tersebut biasanya digunakan untuk sebagai hiburan, pergaulan, kesenian, dan lain sebagainya. Berikut fungsinya.

Sebagai Sarana Hiburan

Fungsi ini sebagai sarana hiburan untuk menghibur penonton yang melihatnya. Dengan menggunakan alunan musik serta irama penonton dapat mendengarkan alunan musik yang enak didengar.

Sama halnya dengan karya seni lainnya, tarian juga menjadi kesukaan banyak orang, mulai dari pecinta seni hingga masyarakat awam. Dengan itu, timbullah fungsi sebagai sarana hiburan.

Sebagai Sarana Bergaul

Fungsi ini biasanya digunakan untuk saling adu unjuk rasa pada kesenian, serta untuk berinteraksi ke sesama. Sehingga dengan adanya pergaulan bisa memperkuat kerukunan serta persatuan antar sesama.

Kelatar belakangan manusia pun dapat disatukan dengan adanya sebuah pertunjukan tari, mau itu dari penonton ataupun penari. Tidak jarang pula terdapat tarian yang melibatkan penonton dalam pertunjukan seni.

Sebagai Sarana Upaca Sakral

Selanjutnya fungsi dari seni tari bisa digunakan untuk sarana upacara sakral, mulai dari upacara adat, upacara keagamaan, dan lain-lain. Fungsi ini merupakan sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan sebelum adanya kerajaan di Indonesia.

Contoh dari jenis tari adalah, Tari Srimpi, Tari Pakarena, Tari Legong, Tari Bedhaya Ketawang, dan lain sebagainya.

 


 

Nah, mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai pengertian seni tari. Demikian dari saya, Terimakasih dan Sampai Jumpa 🙂

Baca Juga : Pengertian Seni 

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *