Flora dan Fauna: Pengertian, Persebaran, dan Klasifikasi

  • Admin Catilmu
  • Sep 07, 2021

Pengertian flora dan Fauna – Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman flora dan faunanya, mulai dari flora endemik seperti bunga bangkai di Sumatera, raflesia arnoldi di Sumatera, anggrek hitam di Kalimantan, dan masih banyak lagi.

Dan di Indonesia juga merupakan tempat satu-satunya hewan yang hanya bisa ditemukan di Indonesia, yakni komodo di Pulau Komodo.

Nah, mungkin diantara kalian disini bertanya-tanya, apasih artinya flora dan fauna, dan pembahasan lainnya yang masih berkaitan. Bagi kalian yang bingung, tenang saja karena pada pembahasan kali ini catilmu akan membahas mengenai pengertian flora dan fauna. Berikut pembahasannya.

Baca Juga: √ 49+ Gambar Flora Untuk Inspirasi Menggambar Kalian

Baca Juga: Persebaran Fauna Di Dunia | Kondisi Ikllim, Persebaran, Dan Jenis-Jenis Hewan

Baca Juga: Peta Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia Paling Lengkap Beserta Gambarnya

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Sebelum kita membahas pengertian dari flora dan fauna, ada baiknya kita membahas persebarannya dahulu. Persebaran flora dan fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga, yakni wilayah asiatis yang berada pada Indonesia bagian barat, peralihan yang berada pada Indonesia Tengah, serta australis yang berada pada Indonesia bagian timur.

Fauna Indonesia

Harimau
pexels.com

Serta persebaran ini dapat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti aspek geografi. Para pakar zoologi memiliki pendapat bahwa fauna di kawasan indonesia memiliki tipe yang mirip dengan tipe fauna di kawasan Asia Tenggara atau oriental.

Sedangkan fauna Indonesia yang berada di bagian timur memiliki kemiripan dengan fauna di benua Australia atau Australis. Sementara itu persebaran fauan Indonesia dapat dipisahkan oleh garis Lydekker dan garis Webeer. Berikut beberapa persebaran fauna di Indonesia.

Fauna Indonesia Bagian Barat (Asiatis)

Kawasan ini meliputi Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali. Serta dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang berada di antara Pulau Sulawesi dan Kalimantan, dan diantara Pulau Lombok dan Pulau Bali.

Jenis fauna yang berada di kawasan asiatis adalah macan tutul atau leopard, harimau, orang utan, gajah, beruang madu, banteng, badak jawa, lutung, wau-wau, burung jalak bali, merak hijau, bekantan, kancil, badak bercula dua, dan masih banyak lagi.

Fauna Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)

Daerah yang meliputi Pulau Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, dan Lombok ini dibatasi dengan garis Lydekker yang berada di bagian timur, serta garis Wallace yang berada di bagian barat.

Diantara kedua garis pembatas tersebut, terdapat garis keseimbangan yakni garis Weber, yang berada pada sebelah timur Pulau Sulawesi.

Jenis fauna yang berada pada wilayah ini antara lain adalah, kupu-kupu Sulawesi, kuskus, beruang, soa-soa, kakatua putih, burung rangkong, anoa dataran rendah, anoa pegunungan, komodo, burung maleo, babi rusa, dan masih banyak lagi.

Fauna Indonesia Bagian Timur (Australis)

Pulau yang berada pada kawasan ini antara lain meliputi Papua serta pulau-pulau kecil sekitarnya, dan kawasan ini merupakan dibatasi dengan garis Lydekker.

Jenis fauna yang berada pada wilayah australis antara lain adalah, kupu-kupu sayap burung, burung cendrawasih, walabi kecil, kasturi raja, burung kakatua raja, burung kasuari gelambir ganda, ular sanca hijau, tuatara, kalkun, huemul, kanguru, koala, landak papua, burung kasuari, dan masih banyak lagi.

Flora Indonesia

Bunga Anggrek
paktanidigital.com

Tumbuhan yang hidup disuatu tempat ada yang tumbuh secara alami, serta ada juga yang dibudidayakan manusia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi flora di dunia berbeda-beda antara lain yakni :

  1. Iklim.
  2. Jenis Tanah.
  3. Relief atau tinggi rendahnya permukaan bumi.
  4. Biotik (dipengaruhi oleh makhluk hidup).

Faktor tersebutlah Indonesia memiliki keberagaman atau keanekaragaman jenis-jenis tumbuhan. Faktor yang memiliki dampak yang sangat besar yakni faktor iklim, serta terutama suhu udara dan curah hujan.

Daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi pastinya jenis tanaman tersebut lebih bervariasi serta memiliki hutan yang sangat lebat, daerah tersebut berada pada Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.

Sedangkan daerah yang memiliki curah hujan yang rendah tidak memiliki hutan yang lebat, serta daerah tersebut banyak ditumbuhi semak belukar dengan padang rumput yang luas, daerah tersebut berada pada Nusa Tenggara.

Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi tanaman hidup pada suatu tempat yakni suhu udara. Seorang pakar botani asal Jerman yang telah berjasa membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh-tumbuhan di Indonesia, membagi zonasi tersebut menjadi 4 bagian, berikut beberapa bagiannya :

  1. Daerah panas (0-650 m) – Tumbuhan yang cocok pada daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, dan karet.
  2. Daerah sedang (650-1500 m) – Tumbuhan yang cocok pada daerah ini antara lain kopi, tembakau, teh, dan sayuran.
  3. Daerah sejuk (1500-2500 m) – Tumbuhan yang cocok pada daerah ini antara lain adalah teh, sayuran, kina, dan pinus.
  4. Daerah dingin ( diatas 2500 m) – Tumbuhan di daerah ini tidak cocok untuk ditanami.

Untuk lebih jelasnya berikut beberapa persebaran flora di Indonesia.

Flora Indonesia Bagian Barat (Asiatis)

Flora pada daerah ini memiliki jenis tumbuhan yang sangat beragam, serta memiliki kawasan mangrove yang tidak sedikit pada sekitar pantai. Hutan pada wilayah ini selalu hijau dengan jenis kayu yang mempunyai banyak sekali manfaatnya bagi manusia.

Jenis-jenis flora yang hidup didaerah ini adalah antara lain, rafflessia arnoldi, bunga bangkai, anggrek, kantung semar, daun sang, dan masih banyak lagi.

Flora Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)

Flora pada wilayah ini hanya memiliki hutan yang seragam saja karena didominasi dengan satu jenis tumbuhan saja. Jenis flora yang paling banyak ditemukan pada wilayah ini adalah cemara, palma, pinus, dan masih banyak lagi.

Flora Indonesia Bagian Timur (Australis)

Bentuk dari flora wilayah ini memiliki kemiripan dengan flora yang berada pada Benua Australia. Tidak hanya itu juga, flora yang berada di wilayah timur Indonesia lebih banyak ditumbuhi semak dan belukar.

Adapun jenis flora yang khas pada wilayah ini adalah pohon matoa, tanaman ficus famili beringin, dan masih banyak lagi.

Pengertian Flora dan Fauna Menurut Para Ahli

Pengertian dari flora dan fauna secara sederhana, yakni adalah dengan flora berarti tanaman, dan fauna berarti hewan. Sedangkan secara umum flora berarti segala jenis tumbuhan dan tanaman yang hidup dan ada di muka bumi, dan fauna berarti segala jenis hewan yang hidup dan ada di muka bumi.

Kata flora merupakan berasal dari bahasa latin yakni Flora, yang berarti sebagai alam tumbuhan atau nabatah yang menyangkut semua aspek mengenai macam jenis tumbuhan dan tanaman. Dan kata fauna juga berasal dari bahasa latin, yang berarti alam hewan.

Flora dan fauna pun memiliki jenis yang begitu banyak serta beragam, sampai-sampai tidak lagi terhitung jumlahnya. Beragam hewan tersebut juga lah memiliki tempat tinggal yang beragam mulai dari air dan di darat.

Klarifikasi Flora dan Fauna

Klarifikasi dari flora dan fauna antara lain adalah sebagai berikut.

Klarifikasi Flora

Pengelompokkan berbagai jenis tumbuhan ke dalam flora berdasarkan pada wilayah, iklim, periode, serta lingkungan tertentu. Flora juga bisa merujuk pada periode tertentu misal flora fosil, serta flora lain yang didefinisikan berdasarkan lingkungan, keadaan, atau mempunyai sifat yang khusus, seperti :

  • Flora asli, yakni berbagai jenis tumbuhan asli yang hidup pada wilayah tertentu.
  • Flora tanaman, yakni meliputi berbagai jenis tumbuhan yang ditanam atau dibudidayakan manusia.
  • Flora gulma, yakni daftar berbagai macam jenis-jenis tumbuhan yang letak keberadaanya tidak diinginkan tumbuh di lahan pertanian atau tempat lainnya. Untuk disusun serta dipelajari yang berkaitan dengan usaha dalam memberantas atau mengendalikan tumbuhan tersebut.

Klarifikasi Fauna

Sedangkan untuk klarifikasi fauna di dunia dibagi menjadi enam kawasan, antara lain sebagai berikut.

  • Fauna Paleartic
  • Fauna Nearctic
  • Fauna Neotropic
  • Fauna Ethiopia
  • Fauna Oriental
  • Fauna Australia
  • Fauna Selandia Baru

Contoh Gambar Flora dan Fauna Beserta Keterangannya

Untuk lebih mengetahui apa sih bentuknya salah satu flora dan fauna di dunia ini. Kami akan membagikan gambar-gambar flora dan fauna di dunia ini beserta keterangannya.

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih
wwf.id

Fauna yang pertama adalah burung cendrawasih. Burung ini merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Burung cendrawasih ditemukan di Indonesia bagian timur, Papua Nugini, serta Australia.

Orang-orang mengenal burung ini dikarenakan jantannya memiliki banyak bulu, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya.

Ukuran dari burung ini dimulai dari cendrawasih raja yang memiliki berat 50 gram serta panjang 15 cm, cendrawasih paruh sabit hitam memiliki panjang 110 cm, dan cendrawasih manukod jambul bergulung memikili berat sampai 430 gram.

Burung Jalak Bali

Burung Jalak Bali
omkicau.com

Jalak bali merupakan sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang kurang lebih 25 cm. Dengan nama latin (Leucopsar rothschildi) dari suku Sturnidae burung ini acap kali dikenali sebagai curik ketimbang jalak.

Burung ini hanya bisa ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali, serta merupakan hewan endemik Indonesia. Pada tahun 1991 burung ini dinobatkan sebagai lambang fauna di Provinsi Bali, serta burung ini adalah satu-satunya spesies endemik Pulau Bali.

Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910, serta nama ilmiah dari burung ini dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild.

Burung Elang Jawa

Burung Elang Jawa
pertamina.com

Elang Jawa merupakan salah satu spesies elang berukuran sedang dari keluarga Accipitridae serta genus Nisaetus yang endemik di Pulau Jawa.

Burung ini kerap kali dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yakni Garuda. Serta sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.

Harimau Sumatera

Harimau Sumatera
liputan6.com

Harimau Sumatera merupakan subspesies harimau yang habitat aslinya di Pulau Sumatera, serta merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga sekarang.

Hewan ini juga termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dipublikasikan oleh Lembaga Konservasi Dunia.

Dengan nama latin (Panthera tigris sumatrae), hewan ini memiliki ciri-ciri panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke kaki atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140 kg.

Badak Jawa

Badak Jawa
traveltodayindonesia.com

Badak Jawa merupakan anggota famili rhinocerotidae serta salah satu dari lima badak yang masih ada. Badak Jawa masih tergolong dalam genus yang sama dengan badak India serta memiliki kulit bermosaik.

Dengan nama latin (Rhinoceros sondaicus), badak ini memiliki panjang sekitar 3,1-3,2 m serta tinggi 1,4-1,7 m. Ukuran cula dari badak Jawa memiliki 20 cm, lebih kecil dari cula spesies badak lainnya.

Badak Jawa pernah menjadi salah satu badak yang paling banyak persebarannya. Meski disebut dengan badak Jawa, hewan ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, namun di seluruh Nusantara, yakni sepanjang Asia Tenggara, India, serta Tiongkok.

Matoa

Matoa
suaramuslim.net

Matoa merupakan tanaman buah khas Papua, pohon ini tergolong besar dengan tinggi rata-rata maksimum 100 cm. Pohon matoa umumnya berbuah sekali dalam setahun, dengan masa pembuhan pada bulan Juli sampai Oktober serta berbuah 3 atau 4 bulan kemudian.

Dengan nama ilmiah (Pometia pinnata), buah dari pohon ini menyebar hampir pada seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian kurang lebih 1200 mdpl di Papua. Tanaman ini tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal.

Buah dari pohon ini memiliki rasa yang manis, serta iklim yang bagus dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman ini adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). Selain di Papua pohon matoa juga terdapat di beberapa daerah Sulawesi, maluku, dan Papua New Guinea.

Sawo Kecik

Sawo Kecik
samudrabibit.com

Sawo kecik merupakan sejenis tanaman penghasil buah pangan anggota suku sawo-sawoan atau Sapotaceae. Dengan nama ilmiah (Manilkara kauki), tumbuhan ini biasanya berfungsi sebagai tanaman hias pekarangan dan pelindung. Tanaman ini menyukai dataran rendah hingga sedang.

Mengapa Indonesia Memiliki Keanekaragaman Flora dan Fauna yang Sangat Tinggi ?

Mengapa ?
pexels.com

Mungkin diantara kalian bertanya-tanya, mengapa Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi? Tenang saja, jangan ambil pusing, nah kita akan memecahkan permasalahan ini.

Mungkin diantara kalian yang belum tahu, bahwa Indonesia mempunyai sekitaran 17,500 pulau,  serta Indonesia juga dikenal sebagai keberagaman hewan dan tumbuhaanya. Malahan tingkat keanekaragamannya sangat tinggi dibandingkan negara lain, yakni sekitar 20 % dari total jumlah spesies dunia.

Disini ada beberapa alasan mengapa Indonesia memiliki berbagai jenis flora dan fauna, berikut beberapa alasannya :

  1. Terletak pada 6 LU-11 LS, serta 95 BT-141 BT, sehingga mempunyai iklim tropis.
  2. Dilewati oleh garis khatulistiwa.
  3. Mempunyai gugusan gunung api yang panjang.
  4. Mempunyai hutan hujan yang terbilang cukup banyak di dunia.
  5. Memiliki wilayah yang luas, terdiri dari kepulauan dengan banyak lautan.
  6. Wilayahnya terbagi menjadi dua garis zoografi, garis Wallace (garis yang memisahkan wilayah oriental serta Australia), dan garis Webber (garis yang berada diantara wilayah oriental dan Australia).

Dengan sejumlah alasan tersebut, maka tak ayal lagi Indonesia dinobatkan sebagai memiliki keberagaman flora dan faunanya yang banyak serta langka.

Upaya Melestarikan Flora dan Fauna

Upaya Dalam Melestarikan Flora dan Fauna
goodnewsfromindonesia.id

Dalam satu dekade ini, banyak sekali flora dan fauna yang jumlahnya menurun. Kenapa jumlah tersebut berkurang setiap waktunya? Ada beberapa alasan yang pasti untuk diketahui, antara lain merupakan faktor dari alam.

Bukan hanya dari faktor alam saja, ada juga faktor yang mengurangi populasi flora dan fauna, yakni faktor perburuan yang dilakukan oleh manusia. Bahkan perbandingan akibat dari faktor manusia mencapai 90:10.

Kenapa manusia terus menerus melakukan perburuan dari waktu ke waktu? Ada beberapa alasannya, yakni untuk kepentingan makanan, pengobatan, bahkan bisa untuk dijadikan perhiasan.

Bukan hanya itu, namun banyak juga yang merusak habitat tempat tingal flora mapun fauna, maka tak ayal dalam beberapa dekade terakhir ini terdapat flora dan fauna yang statusnya darurat punah, bahkan statusnya ada yang sudah punah.

Untuk mengupayakan pencegahan flora dan fauna mengalami kepunahan, masyarakat serta pemerintah harus berbondong-bondong untuk melakukan perubahan, agar flora dan fauna tidak mengalami kepunahan. Berikut beberapa upaya-upaya yang perlu dilakukan.

Membangun Tempat yang Berguna Untuk Menjaga Kelestarian Alam

Kenapa dengan melakukan ini? Supaya untuk perkembang biakan flora dan fauna tidak terganggu. Dalam hal ini pemerintah dapat membuat cagar alam di Indonesia serta suaka margasatwa, yang tentunya tempat-tempat tersebut untuk perkembang biakan flora dan fauna. Serta masyarakat juga harus secara aktif berperan melindungi tempat-tempat terlindungi tersebut.

Membangun Prasarana Pusat Rehabilitasi Serta Tempat Penangkaran Pada Hewan Tertentu.

Tujuan untuk membangun tempat ini adalah untuk merehabilitasi hewan-hewan yang terancam punah, serta untuk melakukan penangkaran pada hewan tersebut. Hingga sekarang terdapat beberapa tempat penangkaran hewan seperti :

  1. Pusat rehabilitasi orang utan yang berada di Bahorok serta Tanjung Puting, Pulau Sumatera.
  2. Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa yang berada di Sulawesi.
  3. Dibuatnya daerah hutan Wanariset Samboja yang berada di Kutai, Kalimantan Timur.

Melakukan Pembangunan yang Peduli Dengan Alam

Tujuan ini adalah untuk pembangunan-pembangunan yang dilakukan harus memperhatikan keseimbagan antara manusia serta lingkungan. Pembangunan ini jangan sampai merusak lingkungan serta akan berdampak buruk bagi keberlangsungan flora dan fauna.

Menetapkan Flora dan Fauna yang Patut Untuk Dilindungi

Dalam hal ini pemerintah harus dapat menetapkan jenis flora dan fauna apa yang berhak untuk dilindungi, seperti kanguru pohon, bekantan, owa, siamang, bajing tanah, orang utan, tapir, biawak, badak, dan lain sebagainya.

Melakukan Usaha dan Cara Untuk Menjaga Kelestarian Hutan

Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah.

  1. Melakukan sistem terbang pilih.
  2. Mencegah pencurian kayu dan mencegah terjadinya penebangan hutan secara liar.
  3. Memperbaiki serta mempercantik kondisi lingkungan hutan.
  4. Melakukan reboisasi agar hutan kembali hijau.

Melestarikan Hewan

Supaya tujuan tersebut terlaksana hal yang harus dilakukan adalah.

  1. Melindungi hewan dari pemburuan liar serta pembunuhan.
  2. Mengembalikan hewan ke habitatnya seperti semula.
  3. Mengawasi perdagangan liar hewan.

Melakukan Usaha Untuk Melestarikan Keberadaan Biota Perairan

Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah.

  1. Mencegah adanya perusakan di wilayah perairan.
  2. Melindungi anak ikan atau benih-benih hewan yang lain dari gangguan serta penangkapan liar.
  3. Melarang adanya penangkapan yang dapat mematikan ikan serta jenis-jenis biota yang lain seperti halnya penggunaan bahan peledak.

Nah, mungkin itu saja yang dapat admin sampaikan. Semoga dapat bermanfaat, jangan lupa baca artikel lainnya di catilmu.com. Demikian dari saya Terimakasih dan Sampai Jumpa 🙂

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *