- 1. A. Apa itu Mesin EDC?
- 2. B. Komponen Utama Mesin EDC
- 3. C. Cara Kerja Mesin EDC Saat Transaksi
- 4. D. Jenis-Jenis Mesin EDC
- 5. E. Keamanan Transaksi pada Mesin EDC
- 6. F. Penyelesaian Transaksi (Settlement)
- 7. G. Manfaat Mesin EDC bagi Bisnis
- 7.1 1. Mempermudah dan Mempercepat Transaksi Pembayaran
- 7.2 2. Meningkatkan Penjualan dan Daya Saing Bisnis
- 7.3 3. Menyederhanakan Pembukuan dan Pelaporan
- 7.4 4. Meningkatkan Keamanan dan Mengurangi Risiko
- 7.5 5. Praktis dan Mengurangi Kebutuhan Uang Tunai
- 7.6 6. Memudahkan Kontrol dan Pelacakan Transaksi
- 8. H. Troubleshooting Masalah Mesin EDC
- 9. Kesimpulan
- 10. FAQ
- 10.1 Apa itu mesin EDC dan mengapa penting untuk bisnis?
- 10.2 Bagaimana cara merawat mesin EDC agar tetap berfungsi optimal?
- 10.3 Apa yang harus dilakukan jika mesin EDC mengalami kerusakan?
- 10.4 Bisakah mesin EDC digunakan untuk berbagai jenis kartu?
- 10.5 Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan saat transaksi menggunakan mesin EDC?
Pernah merasa kesal saat harus menunggu lama di kasir karena antrian yang panjang? Atau takut membawa uang tunai dalam jumlah besar? Nah, mesin EDC (Electronic Data Capture) hadir sebagai solusi praktis untuk kamu. Mesin ini tidak hanya memudahkan pembayaran non-tunai, tapi juga membuat transaksi lebih cepat dan aman. Di era digital ini, memahami cara kerja dan manfaat mesin EDC sangat penting, terutama bagi kamu yang punya bisnis. Bayangkan jika bisnismu bisa melayani pelanggan dengan lebih efisien, mengurangi risiko uang palsu, dan meningkatkan penjualan. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang cara kerja, jenis-jenis, manfaat, hingga troubleshooting mesin EDC. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih banyak dan memastikan bisnismu semakin maju dengan teknologi EDC!
A. Apa itu Mesin EDC?
Mesin EDC (Electronic Data Capture) adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk memproses transaksi pembayaran non-tunai menggunakan kartu debit, kartu kredit, atau uang elektronik. Mesin ini terhubung ke jaringan perbankan sehingga bisa melakukan verifikasi dan otorisasi transaksi secara real-time.
1. Komponen Utama Mesin EDC
Mesin EDC memiliki beberapa komponen penting:
- Layar Display: Menampilkan informasi transaksi.
- Keypad: Memasukkan data seperti PIN.
- Slot Kartu: Membaca data pada kartu debit atau kredit.
- Printer: Mencetak bukti transaksi.
- Modul Komunikasi: Terhubung ke jaringan perbankan menggunakan GPRS, Wifi, atau Dial-up.
2. Fungsi dan Kegunaan Mesin EDC
Mesin EDC diterbitkan oleh bank dan bisa terhubung dengan server bank. Ini memungkinkan merchant atau penjual menerima pembayaran elektronik dari pelanggan menggunakan kartu.
Komponen utama di dalam mesin EDC, seperti Graphical User Interface (GUI), berfungsi untuk memasukkan data, memvalidasi data, dan membuat laporan dari data yang sudah dikumpulkan.
3. Pentingnya Mesin EDC
Mesin EDC adalah perangkat penting yang memudahkan transaksi non-tunai antara penjual dan pembeli menggunakan kartu pembayaran elektronik. Terhubung langsung dengan jaringan bank, mesin ini memproses dan mengotorisasi transaksi secara cepat dan aman.
B. Komponen Utama Mesin EDC
Mesin EDC (Electronic Data Capture) memiliki beberapa komponen utama yang bekerja sama untuk memproses transaksi non-tunai dengan cepat dan aman. Berikut penjelasan komponen-komponen tersebut:
1. Graphical User Interface (GUI)
GUI adalah antarmuka yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan mesin EDC. Melalui GUI, pengguna dapat memasukkan data, memvalidasi informasi yang diinput, dan membuat laporan dari data yang dikumpulkan. GUI memudahkan pengguna dalam mengoperasikan mesin EDC dengan tampilan yang user-friendly.
2. Komponen Validasi
Komponen ini berperan untuk mengecek dan memastikan kebenaran data yang dimasukkan ke dalam mesin EDC. Validasi data penting untuk mencegah kesalahan input yang dapat mengganggu proses transaksi.
3. Alat Pembuatan Laporan
Komponen ini digunakan untuk menganalisis data transaksi yang telah dikumpulkan dan menghasilkan laporan yang dibutuhkan. Laporan ini berguna untuk keperluan pembukuan dan analisis penjualan, membantu bisnis dalam mengelola data transaksi mereka dengan lebih baik.
4. Slot Kartu
Mesin EDC dilengkapi dengan slot untuk membaca data pada kartu debit atau kredit. Slot ini terhubung ke jaringan perbankan untuk memproses transaksi. Pengguna cukup menggesek atau memasukkan kartu ke dalam slot untuk memulai proses pembayaran.
5. Keypad
Keypad memungkinkan pengguna untuk memasukkan data seperti PIN atau jumlah nominal transaksi ke dalam mesin EDC. Dengan keypad, proses input data menjadi lebih cepat dan efisien.
6. Printer
Mesin EDC memiliki printer bawaan untuk mencetak bukti transaksi atau struk pembayaran. Struk ini menjadi bukti bahwa transaksi telah berhasil diproses dan dapat diberikan kepada pelanggan sebagai tanda terima.
7. Modul Komunikasi
Mesin EDC dilengkapi dengan modul komunikasi seperti GPRS, Wifi, atau Dial-up. Modul ini memungkinkan mesin EDC terhubung ke jaringan perbankan untuk melakukan verifikasi dan otorisasi transaksi secara real-time. Dengan koneksi yang stabil, transaksi dapat diproses dengan cepat dan aman.
C. Cara Kerja Mesin EDC Saat Transaksi
Mesin EDC (Electronic Data Capture) memproses transaksi pembayaran non-tunai dengan beberapa langkah sederhana dan cepat. Berikut adalah cara kerjanya:
1. Memasukkan Nominal Transaksi
Kasir memasukkan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan ke dalam mesin EDC menggunakan keypad.
2. Memberikan Kartu Pembayaran
Pelanggan memberikan kartu debit atau kredit mereka kepada kasir.
3. Memasukkan atau Menggesek Kartu
Kasir memasukkan atau menggesek kartu pelanggan pada slot kartu di mesin EDC. Mesin akan membaca informasi penting seperti nama, nomor kartu, dan jumlah transaksi.
4. Memasukkan PIN (Jika Diminta)
Pelanggan diminta memasukkan PIN (Personal Identification Number) pada keypad mesin EDC untuk verifikasi identitas. Penting untuk menjaga kerahasiaan PIN dari orang lain.
5. Verifikasi dan Otorisasi
Mesin EDC mengirimkan data transaksi melalui jaringan komunikasi (GPRS, Wifi, atau telepon) ke bank penerbit kartu untuk diverifikasi dan diotorisasi. Bank akan memeriksa keabsahan kartu dan ketersediaan dana.
6. Transfer Dana
Jika transaksi disetujui, dana akan ditransfer secara elektronik dari rekening pelanggan ke rekening merchant atau toko.
7. Mencetak Bukti Transaksi
Mesin EDC mencetak bukti transaksi atau struk pembayaran sebagai tanda bahwa transaksi telah berhasil diproses. Struk ini diberikan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran.
D. Jenis-Jenis Mesin EDC
Ada beberapa jenis mesin EDC (Electronic Data Capture) yang umum digunakan di berbagai bisnis. Berikut adalah jenis-jenisnya:
1. Fixed Line (Line Telepon)
Mesin EDC fixed line menggunakan jaringan kabel telepon dari Telkom untuk berkomunikasi. Mesin ini merupakan jenis default yang menggunakan komunikasi data melalui fiber optik dari Telkom. Pemilik EDC perlu membayar biaya tambahan untuk berlangganan jaringan Telkom.
2. GPRS Power
Mesin EDC GPRS Power bergantung pada sinyal seluler untuk beroperasi, tetapi sumber dayanya menggunakan listrik PLN sehingga harus selalu tersambung ke stop kontak. Mesin ini cocok untuk outlet yang tidak memiliki line telepon fixed line. Cara kerjanya mirip dengan menggunakan SIM card pada handphone.
3. GPRS Mobile
Mesin EDC GPRS Mobile juga menggunakan sinyal seluler, namun tidak harus dicolok ke stop kontak karena menggunakan baterai yang bisa diisi ulang. Jenis ini paling banyak digunakan karena sifatnya yang portabel, sehingga bisa dibawa ke mana saja. Cocok untuk bisnis dengan mobilitas tinggi yang sering membuka booth di berbagai event.
4. Berdasarkan Bank
Setiap bank biasanya memiliki mesin EDC sendiri dengan logo dan branding mereka. Mesin ini hanya dapat memproses transaksi menggunakan kartu debit atau kredit yang diterbitkan oleh bank tersebut. Kelemahannya, pemilik usaha harus mendaftar ke banyak bank untuk menerima pembayaran dari berbagai bank.
5. Android
Mesin EDC Android berukuran lebih kecil dan ringan, beberapa model bisa beroperasi menggunakan baterai sehingga lebih portabel. Mesin ini cocok untuk tempat yang tidak memiliki meja kasir tetap seperti booth pameran atau layanan pesan antar.
E. Keamanan Transaksi pada Mesin EDC
Mesin EDC (Electronic Data Capture) dilengkapi dengan berbagai fitur untuk menjaga keamanan transaksi. Berikut adalah beberapa poin penting terkait keamanan transaksi menggunakan mesin EDC:
1. Teknologi Keamanan pada Mesin EDC
Mesin EDC memiliki berbagai fitur keamanan canggih untuk melindungi data nasabah dan mencegah penipuan:
- Enkripsi End-to-End: Mengamankan data dari titik awal hingga akhir.
- Teknologi Chip: Mencegah skimming pada kartu.
- Verifikasi PIN: Memastikan keaslian pemegang kartu.
- Pemantauan Transaksi Real-Time: Mengawasi transaksi mencurigakan secara langsung.
2. Tips Keamanan saat Bertransaksi dengan EDC
Sebagai nasabah, penting untuk memperhatikan beberapa hal saat menggunakan mesin EDC:
- Tutup Layar Saat Memasukkan PIN: Gunakan tangan untuk menutupi keypad agar PIN tidak terlihat oleh orang lain.
- Jaga Kartu Anda: Pastikan kartu tidak berpindah tangan ke orang lain.
- Perhatikan Nominal Transaksi: Selalu cek nominal transaksi yang diinput oleh kasir.
- Waspada terhadap Kasir: Perhatikan tindakan mencurigakan dari kasir.
- Segera Lapor Jika Terjadi Kejahatan: Laporkan jika mengalami atau hampir menjadi korban kejahatan.
3. Hindari Double Swipe oleh Kasir
Double swipe adalah tindakan kasir menggesek kartu dua kali, di mesin EDC dan mesin kasir. Tindakan ini berbahaya bagi keamanan data nasabah. Jika diminta untuk melakukan double swipe, tolak dengan tegas dan pastikan transaksi hanya dilakukan di mesin EDC.
4. Kerahasiaan PIN
Selalu jaga kerahasiaan PIN dan ganti secara berkala. Jangan pernah memberikan PIN kepada orang lain, termasuk petugas bank.
5. Laporkan Tindak Kejahatan
Jika Anda pernah atau hampir menjadi korban kejahatan terkait EDC, segera laporkan kepada bank. Bank akan menindak tegas merchant yang melakukan pelanggaran keamanan.
F. Penyelesaian Transaksi (Settlement)
Settlement adalah proses akhir dalam transaksi pembayaran menggunakan mesin EDC. Pada tahap ini, merchant mengumpulkan semua transaksi yang telah dilakukan sepanjang hari dan mengirimkannya ke bank untuk memindahkan dana dari rekening pelanggan ke rekening merchant.
1. Pentingnya Settlement
Setiap akhir hari, merchant wajib melakukan settlement jika ada transaksi yang terjadi pada hari itu. Tanpa settlement, merchant tidak bisa melakukan transaksi baru pada hari berikutnya. Selain itu, bank tidak dapat memproses pembayaran ke rekening merchant jika settlement belum dilakukan.
2. Cara Melakukan Settlement
Proses settlement bisa berbeda tergantung pada bank penyedia mesin EDC. Berikut adalah beberapa contoh cara melakukan settlement:
EDC BCA:
- Tekan tombol hijau pada mesin EDC.
- Pilih menu ‘Settlement’.
- Masukkan password 3636.
- Struk atau faktur settlement akan tercetak jika berhasil.
EDC Mandiri:
- Pilih menu ‘Function’ lalu ‘Settlement’.
- Masukkan password 1400.
- Tekan ‘OK’, struk akan tercetak jika berhasil.
EDC BNI:
- Tekan ‘F2’ lalu ‘Enter’.
- Masukkan password 0000.
- Pilih ‘All Host’ lalu tekan ‘Enter’.
- Rincian transaksi akan muncul, tekan ‘Enter’ lagi.
- Tunggu proses selesai.
3. Fungsi Settlement
Settlement memiliki beberapa fungsi penting:
- Memindahkan Dana: Mengalihkan dana transaksi dari rekening pelanggan ke rekening merchant.
- Merekap Transaksi: Mencatat dan merekap semua transaksi yang telah dilakukan.
- Menyelesaikan Transaksi: Menyelesaikan proses transaksi secara keseluruhan.
4. Menyimpan Bukti Settlement
Merchant harus menyimpan struk settlement sebagai bukti penyelesaian transaksi, minimal selama 9 hingga 18 bulan. Biasanya, batas waktu untuk melakukan settlement adalah sampai pukul 22:00 WIB. Jika terjadi kegagalan dalam proses settlement, merchant harus segera menghubungi pihak bank.
Memahami dan mengikuti proses settlement ini sangat penting untuk memastikan bahwa transaksi berjalan lancar dan dana dapat dipindahkan dengan aman dan tepat waktu ke rekening merchant.