Alat musik tradisional dari Papua – Setiap wilayah di Indonesia pastinya memiliki beragam keunikan dan khasnya tersendiri, seperti adatnya, watak dan penampilan, dan berbagai macam. Karena keberagaman itulah mengapa indonesia dijuluki Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda tapi tetap satu, yakni satu Indonesia).
Nah untuk kali ini, kita akan mencari tahu apa sih alat-alat musik tradisional yang berada di Indonesia. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang alat musik tradisional yang berada di Papua.
Papua
Sebelum kita membahas lebih lanjut, saya akan memberitahu terlebih dahulu kepada kalian ada apa aja sih di Papua? Nah untuk lebih jelasnya sebagai berikut.
Papua merupakan provinsi terluas yang berada di Indonesia. Dan terletak pada bagian tengah Pulau Papua atau paling timur di Pulau Papua milik Indonesia.
Pulau papua memiliki hari jadi yakni setiap tanggal 1 Mei (1963). Yang tentunya tahun tersebut merupakan hasil dari merebut kekuasaan Belanda.
Jayapura merupakan Ibukota dari provinsi Papua. Sebelumnya provinsi ini bernama Irian Jaya. Dan sejak tahun 2003 provinsi ini dibagi menjadi dua bagian provinsi yakni Papua dengan Papua Barat.
Pulau dengan semboyan Karya Swadaya ini, memiliki luas kurang lebih 808.105 km persegi. Serta merupakan pulau terbesar kedua di dunia dan terbesar pertama di Indonesia.
Alat Musik Tradisional dari Papua
Tentunya setiap alat musik itu sama. Yakni sama-sama untuk didengarkan suaranya, yang berbeda dari setiap alat musik itu sendiri adalah cara pembawaan dari musik tersebut.
Begitu juga alat-alat musik tradisional dari Papuas, biasanya alat-alat musik tersebut dibawa pada acara-acara daerah seperti merayakan festival dan lain-lain. Yang tentunya sampai detik ini masyarakat masih memakai alat tradisional tersebut.
Berikut beberapa alat-alat musik tradisional dari Papua :
Tifa
Tifa adalah alat musik khas yang berasal dari Papua, alat musik ini mirip dengan kendang dan terbuat dari kayu yang tengahnya di lubangi.
Cara memainkan alat musik ini tidak jauh berbeda dengan alat musik pukul lainnya, kalian hanya memukul saja untuk menghasilkan suara dari alat musik tersebut.
Tifa merupakan alat musik yang unik, karena alat musik ini berasal dari kayu yang dilubangi bagian tengahnya dan ditutupi dengan kulit rusa yang dikeringkan di salah satu sisinya.
Tidak hanya kulit rusa saja kalian bisa menggunakan kulit hewan lainnya yang bisa menghasilkan suatu bunyi, tujuannya adalah untuk membuat suara yang bagus nan indah. Bentuk dari kayu alat musik ini biasanya dibuat dengan ukiran-ukiran indah khas Papua.
Alat musik ini juga terdapat berbagai jenisnya, mulai dari tifa dasar, tifa jekir, tifa potong, tifa jekir potong, serta tifa bas. Tifa biasanya digunakan untuk mengiri tarian perang dan beberapa tarian lainnya.
Pikon
Pikon merupakan dari bahasa Baliem, yakni pikonane, yang mana artinya adalah bunyi. Alat musik khas papua ini tergolong unik, karena terbuat dari bambu yang beruas-ruas serta berongga yang disebut sebagai Hite, dan diberikan tali ditengahnya.
Pikon sendiri biasanya dimainkan oleh kaum pria, karena tidak sembarang orang dapat memainkan alat musik ini. Cara memainkannya pun tergolong rumit, yakni dengan cara ditiup sambil menarik tali yang berada di tengahnya. Sebab itulah alat musik ini tergolong sebagai alat musik istimewa.
Suara yang dihasilkan oleh alat musik ini mirip dengan suara kicauan burung, serta nada yang dihasilkan dari alat musik ini hanya mengeluarka nada-nada dasar saja seperti do, mi, dan sol. Selain itu, alat musik ini biasanya digunakan oleh para lelaki sehabis mereka berburu.
Triton
Triton adalah alat musik yang bentuknya seperti cangkang kerang, dan dalam bahasa Papua disebut sebagai (Bia). Alat musik ini mempunyai kesamaan dengan pikon, yakni sama-sama dimainkan dengan cara ditiup, walaupun sama namun bentuk dari kedua alat musik ini berbeda.
Triton merupakan alat musik yang bisa kalian dapatkan pada seluruh wilayah pantai, terutama di daerah Biak, Yapen, Waropen, Nabire, Wondama, dan Kepulauan Raja Ampat.
Dahulunya alat musik ini hanya digunakan untuk sarana komunikasi, seperti meminta pertolongan, dan lain sebagainya. Namun, seiringnya berjalannya zaman alat musik ini beralih fungsi sebagai sarana hiburan.
Butshake
Alat musik selanjutnya adalah Butshake namanya, alat musik ini terbuat dari bambu serta buah kenari. Alat musik berasal dari daerah Muyu, Kabupaten Merauke.
Suara dari alat musik ini sangat khas, karena hasil dari gemericik saat diayunkan, dan suara tersebut berasal dari hasil tabrakan buah kenari yang tersusun dengan bambu. Biasanya Butshake digunakan pada pesta tarian-tarian adat.
Atowo
Atowo merupakan alat musik yang susah untuk ditemukan, karena alat musik ini memang sangat khas dengan adar budaya disana.
Alat musik ini berbentuk bulat panjang serta ukuran yang relatif kecil dan ringan.
Untuk memainkan atowo ini, harus mempunyai cara tersendiri, yakni dengan menggunakan kedua tangan.
Yang mana tangan satunya memegang badan atowo dan satu tangan lagi menabuh penutupnya dengan teknik pukulan untuk menghasilkan suara yang indah nan merdu.
Amyen
Alat musik selanjutnya adalah Amyen, alat musik ini bisa dimainkan dengan cara ditiup, dan tentunya bentuk dari Amyen ini mirip dengan seruling.
Alat musik ini biasanya digunakan sebagai iring-iringan tarian daerah, sebagai komunikasi, serta pada zaman dahulu digunakan untuk memberikan tanda bahaya saat perang. Amyen sendiri terbuat dari kayu putih
Kecapi Mulut
Kecapi mulut merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup, dan suara dari alat musik ini memiliki ciri khasnya tersendiri.
Kecapi mulut sendiri terbuat dari bambu wuluh yang diberikan tali diujung salah satu sisi. Alat musik ini memiliki teknik sendiri dalam memainkannya, yakni dengan dijepit diantara bibir, kemudian ditiup sambil menarik talinya. Alat musik ini dipercaya berasal dari Suku Dani yang berasal dari Lembah Baliem, Papua.
Krombi
Krombi atau kerombi merupakan alat musik pukul, yang mana kita harus memukul alat musik tersebut untuk menghasilkan suara yang indah.
Alat musik ini sendiri terbuat dari bambu, serta biasanya dimainkan oleh Suku Tehit di Papua dalam mengiringi tarian pada acara adat disana.
Krombi biasanya dimainkan dengan menggunakan sebuah kayu kecil, kemudian diketuk-ketuk pada bagian bambu tersebut.
Alat musik dipercaya berasal daro Suku Tehit, Kampung Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua.
Fuu
Fuu merupakan alat musik tiup yang berasal dari kayu atau bambu, yang tentunya bisa dimainkan dengan cara meniup pada bagian yang berlubang.
Bentuk dari pada Fuu sendiri merupakan gabungan antara suling dan tabung, karena bentuk dari alat musik ini yang gempal serta diujungnya terdapat lubang.
Biasanya kegunaan dari alat musik ini adalah untuk memanggil suku dari penduduk tertentu, dan juga bisa digunakan untuk mengiringi tarian adat Suku Asmat. Serta biasanya Fuu sendiri dimainkan bersama Tifa atau juga bisa dengan kelambut.
Yi
Yi merupakan alat musik yang terbentuk seperti seruling dan terbuat dari bambu dan kayu. Dahulu kala Yi digunakan sebagai memanggil penduduk serta pengiring tarian daerah. Suara yang dihasilkan alat musik ini sangat unik.
Alat musik ini sangat susah untuk dicari, saking susah dicarinya informasi serta keterangan mengenai alat musik ini sangat minim. Yi mempunyai bentuk gempal serta mempunyai warna cokelat gelap.
Paar dan Kee
Alat musik yang terakhir adalah Paar dan Kee namanya, dua alat musik ini merupakan saling berhubungan serta tak terpisahkan. Paar terbuat dari labu sedangkan Kee terbuat dari tulang burung kasuari.
Tujuan dari alat musik ini adalah untuk penutup aurat para pria disana, dan juga sebagai alat musik di beberapa pesta adat.
Cara menggunakan alat musik ini adalah dengan melompat-melompat sehingga Paar dan Kee akan bersentuhan serta menghasilkan bunyi yang dapat menghasilkan irama dan nada.
Itulah beberapa alat musik tradisional yang berasal dari Papua, bila kalian ingin mengetahui lebih lanjut mengenai alat-alat musik kalian bisa kunjungi web guratgarut.com.
Demikian dari saya, Terimakasih dan Sampai Jumpa. 🙂